SENSOR ARUS DENGAN PRINSIP PEMBAGI TEGANGAN MELALUI
KOMUNIKASI SERIAL
Yuli Nurhidayah (109534429327), Arif Mafatia Karim (109534429326), Setyo Joko Permadi
(209534429163). Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Malang
ABSTRAK
Sensor arus dengan prinsip pembagi tegangan melalui
komunikasi serial dirancang
dengan sensor arus dengan hasil pembacaan sensor arus tersebut diolah
menggunakan ADC mikrokontroler ATMega8. Setelah dari ADC kemudian masuk kedalam
IC Max 232 yang kemudian melalui USB to serial untuk dihubungkan dengan PC grafik
hasil pembacaan sensor arus tersebut
ditampilkan melalui komputer dengan memanfaatkan aplikasi Borland Delphi
Kata kunci :
ATMega 8, Sensor, USB to serial, Borland Delphi.
A.
TUJUAN
1.
Mahasiswa mampu menggunakan
mengantarmukakan serial port PC
dengan mikrokontroller.
2.
Mahasiswa mampu membuat
aplikasi menggunakan Borland Delphi
untuk komunikasi serial.
3.
Mahasiswa mampu membuat sensor
arus dengan pembagi tegangan melalui komunikasi serial.
B.
DASAR TEORI
1. Sensor Arus Dengan Prinsip Pembagi Tegangan Melalui
Komunikasi Serial
Sensor Arus Dengan Prinsip
Pembagi Tegangan Melalui Komunikasi Serial adalah alat
yang menampilkan grafik outputan pembacaan sensor arus. Dari pembacaan sensor
arus kemudian alat ini dengan memanfaatkan aplikasi program Delphi pada PC
kemudian grafik hasil pembacaan sensor tersebut ditampilkan. Grafik akan
berubah dengan mengubah nilai tegangan.
2. Mikrokontroller ATMega8
Gambar 1. ATmega8
Mikrokontroler
ATMega8 merupakan suatu mikrokontroller keluarga AVR yang memiliki performa
yang tinggi namun memiliki konsumsi daya listrik yang relatif rendah. Di
dalam mikrokontroler ATMega8 telah terdapat Analog
To Digital Converter (ADC) internal yang memiliki resolusi 10 bit, sehingga
kita tidak perlu menambahkan ADC eksternal ke dalam rangkaian. ADC internal
berfungsi untuk mengubah input tegangan menjadi bilangan digital. Untuk
mengaktifkan ADC internal, pin AREF harus diberi tegangan referensi sebesar 3,3
volt atau 5 volt.
Gambar2. Konfigurasi Pin ATMega8
3. Sensor Arus
Sensor arus
dengan memanfaatkan rangkaian pembagi tegangan, outputan pembagi tegangan tersebut
diolah dengan menggunakan ATmega melalui program AVR dengan rumus I = V/R.
Sehingga pembacaan berupa arus. Perubahan arus dapat dilihat sesuai pada
tampilan yang ada pada grafik.
4.
IC Max 232
Gambar
3. IC MAX 232
Jika peralatan
yang digunakan menggunakan logika TTL, maka sinyal port serial harus
dikonversikan terlebih dahulu ke pulsa TTL sebelum digunakan begitu juga
sebaliknya. Converter yang paling mudah digunakan ialah MAX232. Di dalam
IC ini terdapat charge pump yang akan membangkitkan tegangan +10 Volt
dan -10 Volt dari sumber +5 Volt tunggal. Dalam IC DIP (Dual Inline Package)
16 pin ini terdapat 2 buah transmitter dan 2 buah receiver.
5.
Kapasitor
Gambar 4.
Capasitor
Kapasitor adalah komponen
elektronika yang
dapat menyimpan muatan listrik. untuk level tegangan
tertentu. Selain
kapasitansi juga tak
kalah pentingnya yaitu
tegangan kerja dan temperatur kerja. Tegangan kerja adalah tegangan
maksimum yang diijinkan sehingga
kapasitor masih dapat
bekerja dengan baik. Sedangkan temperatur kerja yaitu
batasan temperatur dimana kapasitor masih bisa bekerja dengan optimal. Selain
itu capasitor juga dapat digunakan sebagai filter atau memperbaiki noise pada
suatu sinyal.
6.
Filter
Filter adalah suatu
rangkaian yang dipergunakan untuk membuang tegangan output pada frekuensi
tertentu. Untuk merancang filetr dapat digunakan komponen pasif (R, L,C) dan
komponen aktif (op-amp, transistor). Dengan demikian filter dapat dikelompokkan
menjadi filetr pasif dan filter aktif. Pada dasarnya filter dapat dikelompokkan
berdasarkan respon (tanggapan) frekuensinya menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Filter lolos rendah/ Low Pass Filter,
b. Filter lolos tinggi/ High Pass Filter,
c. Filter lolos rentang/ band Pass Filter,
Untuk membuat filter
seringkali dihindari penggunaan inductor, terutama karena ukuranya yang besar.
Sehingga filetr pasif hanya memanfaatkan komponen R dan C saja.
C.
ALAT DAN BAHAN
1.
ATmega 8
2.
IC Max 232
3.
Kapasitor 1 µF
4.
Soket IC 28 pin
5.
Kristal 12 MHz
6.
Kapasitor 33 pF
7.
PCB
8.
Resistor 10 kΩ
9.
Soket IC 14 Pin
10. Diode IN 4001
11. Push Button
12. Conector DB 9
13. Dioda Zener 5V
14. LED
15. Diplak isi 6, 2, dan 4
16. Resistor 10Ω
17. Resistor 100Ω
18. Kapasitor Elco 10 µF/16 V
19. Kapasitor Elco 100 µF/16 V
D. HASIL
1. Blog Diagram
Gambar 5. Blog Diagram
2.
Prinsip Kerja Alat
a. Sensor arus terdiri dari rangkaian
pembagi tegangan. Dari rangkian pembagi tegangan tersebut masuk ke ADC MK.
b. ADC MK, di dalam ADC MK tegangan
dari output rangkian pembagi tegangan diproses dengan menggunakan listing program
pada AVR
sehingga output dari MK berupa hasil
pembacaan arus.
c. Max 232, data dari MK kemudian
diproses menggunakan IC max 232 yang fungsinya sebagai rangkian yang
menjembatani antar MK dengan USB to serial tegangan yang dibangkitkan dari IC
max 232 tersebut sebesar – 10 V sampai + 10 V.
d. USB to serial, dari Max 232 data
yang dihasilkan diolah menggunakan USB to serial untuk selanjutnya digunakan
sebagai masukan program Delphi.
e. PC, merupakan media penampil yang
didalamnya menggunakan aplikasi program Delphi yang difungsikan sebagai
penampil grafik
3. Gambar Alat
Gambar 6. Gambar Alat
4. Gambar Rangkaian
Gambar 7. Skema Rangkaian
(Sumber: Ilham Ari Elabaith Zaeni, S.T)
5. Skrip Program Pada AVR
AVR digunakan untuk memberikan program pada ATmega8. Dalam program
tersebut digunakan untuk menampilkan pembacaan arus.
// Declare your
global variables here
float V;
float I;
float R;
while (1)
{
read_adc(0);
V=read_adc(0);
R=10;
I=V/R;
printf("%d",(int)I);
delay_ms(250);
};
}
6. Prosedur Pembuatan
Tampilan Grafik Pada Borland Delphi (Sumber: Ilham Ari Elabaith Zaeni, S.T)
a. Membuat program seperti berikut :
Gambar 8. Tampilan Rancangan Software
b. Masukkan komponen berikut
Form
|
Nama Komponen
|
Group
|
Form1
|
Label1
|
Standard
|
|
Label2
|
Standard
|
|
Label3
|
Standard
|
|
Label4
|
Standard
|
|
Button1
|
Standard
|
|
Button2
|
Standard
|
|
Mainmenu
|
Standard
|
|
Chart
|
Additional
|
|
Timer
|
System
|
|
Opendialog
|
Dialog
|
|
Savedialog
|
Dialog
|
|
Comport
|
Cportlib
|
Form2
|
F1Book
|
activeX
|
c. Membuat menu dengan cara double
click pada komponen Mainmenu kemudian masukkan menu berikut ini .
Gambar 9. Tampilan Rancangan Main menu
d. Komponen/Objek yang digunakan dan pengaturan propertiesnya adalah :
Nama Komponen
|
Properti
|
Nilai Properti
|
Label1
|
caption
|
Arus
|
Label2
|
caption
|
0
|
Button1
|
caption
|
Start
|
Button2
|
caption
|
Stop
|
Chart
|
serieslist
|
tambahkan series1
(klik tombol add)
|
Timer
|
interval
|
100
|
|
enable
|
FALSE
|
e.
Masukkan perintah-perintah pada
kejadian/event disetiap komponen di bawah ini.
Nama Komponen
|
Event
|
Perintah
|
Form1
|
oncreate
|
procedure
TForm1.FormCreate(Sender: TObject);
begin
ShellExecute(Handle, 'open',
PAnsiChar('regsvr32.exe'), PAnsiChar('/s VCF132.OCX'), nil, SW_HIDE);
end;
|
File ==> Open
|
onClick
|
procedure
TForm1.Open1Click(Sender: TObject);
var ftype: smallint;
begin
OpenDialog1.InitialDir
:=ExtractFilePath(Application.ExeName);
if OpenDialog1.Execute then
begin
form2.f1book1.Read(opendialog1.FileName,ftype);
form2.Visible:=true;
end;
i:=1;
while form2.F1Book1.TextRC[i,1]<>''
do
begin
keluaran:=strtofloat(form2.F1Book1.TextRC[i,1]);
series1.AddXY(i,keluaran,'',clTeeColor);
i:=i+1;
end;
end;
|
File ==> Save
|
onClick
|
procedure
TForm1.Save1Click(Sender: TObject);
begin
SaveDialog1.InitialDir
:=ExtractFilePath(Application.ExeName);
if
savedialog1.Execute then
begin
form2.F1Book1.Write(savedialog1.FileName,1);
end;
end;
|
File ==> Exit
|
onClick
|
procedure
TForm1.Exit1Click(Sender: TObject);
begin
comport1.Close;
close;
end;
|
Setting
|
onClick
|
procedure
TForm1.Setting1Click(Sender: TObject);
begin
comport1.ShowSetupDialog;
end;
|
Timer1
|
ontimer
|
procedure
TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject);
begin
comport1.WriteStr('A');
end;
|
Button1
|
onClick
|
procedure
TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
comport1.Open;
timer1.Enabled:=true;
i:=1;
end;
|
Button2
|
onClick
|
procedure
TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
timer1.Enabled:=false;
end;
|
Comport1
|
onRxchar
|
procedure
TForm1.ComPort1RxChar(Sender: TObject; Count: Integer);
var str5: string;
var teg: real;
begin
comport1.ReadStr(str5,count);
label2.Caption:='';
label2.Caption:=str5;
teg:=strtoint(label2.Caption)*5/255;
label4.Caption:=floattostr(teg);
series1.AddXY(i,teg,'',clTeeColor);
form2.F1Book1.TextRC[i,1]:=Label4.Caption;
i:=i+1;
end;
|
7.
Prosedur Kerja Alat
a. Meng-compile program pada AVR
kemudian mendownloadnya ke dalam ATmega8 dengan menggunakan downloader dengan
cara tekan shift F9 kemudian enter, tampak seperti pada gambar berikut.
Gambar 10. Tampilan Pada CodeAVR
Gambar 11. Tampilan Compiler
b. Langkah selanjutnya adalah alat
diberi sumber positif dan negative dengan menggunakan power supply.
c. Setelah itu membuka file.exe program
Delphi yang terletak pada folder tempat program Delphi yang digunakan sebagai
penampil grafik disimpan dengan cara klik dua kali.
d. Stelah file.exe tersebut dibuka maka
akan muncul gamaba berikut.
Gambar 12. Tampilan File.exe
e. Setelah itu untuk memulainya
terlebih dahulu melakukan setting Com Port terlebih dahulu dengan cara:
1) Klik menu setting yang ada pada
pojok kiri atas, setelah itu akan muncul kotak dialog kemudian isikan Port
sesuai dengan letak port USB tersambung ( berbeda-beda untuk tiap computer)
dalam computer yang digunakan untuk alat ini menggunakan port 20
Gambar 13. Gambar
Kotak Dialog Setting Port Serial
2) Setelah port diisi, untuk pilihan
yang lain tidak perlu diubah karena sudah sesuai, kemudian klik OK.
f. Sesudah menyetting Port kemudian
tekan start, maka grafik hasil pembacaan arus akan terlihat.
Gambar
14. Hasil Pembacaan Arus
g. Kemudian lakukan pengubahan nilai
tegangan pada power supply, maka grafiknya akan berubah.
Gambar
14. Hasil Pembacaan Arus Ketika Nilai Tegangan Diubag
8.
Data Percobaan
No
|
Tegangan
|
Arus Tampilan
|
Arus Hitungan
|
1
|
5 V
|
0.058
A
|
0.07 A
|
2
|
4 V
|
0.058
A
|
0.06 A
|
3
|
3 V
|
0.039
A
|
0.04 A
|
4
|
2 V
|
0.02 A
|
0.03 A
|
5
|
1 V
|
0.00 A
|
0.01 A
|
13.
Kesimpulan
Dari alat yang sudah dibuat diambil
kesimpulan:
a. Arus dapat ditampilkan dalam bentuk
grafik dengan memanfaatkan aplikasi dari Borland Delphi
b. Dari percobaan dengan cara melakukan
pengubahan pada nilai tegangan didapatkan bahwa arus yang terbaca mengalami
selisih antara hasil perhitungan dengan data yang ditampilkan, hanya
nilai-nilai dengan level tegangan tertentu yang dapat dilihat perubahanya,
semisal data dengan tegangan 3V kemudian diubah menjadi 3,5 V arus yang
ditampilkan tidak berbeda nilainya, begitu juga ketika tegangan 1 V maka arus
yang ditampilkan menjadi 0 seharusnya 0.01. Dapat dilihat bahwa arus yang
ditampilkan dengan perubahan nilai yang kecil maka tidak dapat terbaca.
c. Semakin besar nilai kapasitor yang
digunakan sebagai filter maka tampilan grafik menjadi semakin baik (tanpa
ripel).