Secara
umum sensor didefenisikan sebagai alat yang mampu menangkap fenomenafisika atau
kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal electrik baik arus listrik ataupun
tegangan. Fenomena fisik yang mampu menstimulus sensor untuk menghasilkan
sinyal electrik meliputi temperatur, tekanan, gaya, medan magnet cahaya,
pergerakan dan sebagainya. Sensor adalah suatu alat yang dapat mengukur
atau mendeteksi kondisi sebenarnya di dunia nyata, seperti pergerakan, panas
atau cahaya dan mengubah kondisi nyata tersebut ke dalam bentuk analog atau
digital.
Transduser berasal
dari kata “traducere” dalam bahasa Latin yang berarti mengubah. Sehingga
transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat mengubah suatu
energi ke bentuk energi yang lain.
Suatu definisi mengatakan “transducer adalah sebuah alat yang bila digerakkan oleh energi di dalam sebuah sitem transmisi, menyalusrkan energi dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi kedua”. Transmisi kedua ini bisa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau termal (panas).
Sebagai contoh, definisi transducer yang luas ini mencakup alat-alat yang mengubah gaya atau perpindahan mekanis menjadi sinyal listrik. Alat-alat ini membentuk kelompok transducer yang sangat besar dan sangat penting yang lazim ditemukan dalam instrumentasi industri; dan ahli instrumentasi terutama berurusan dengan jenis pengubahan energi ini. Banyak parameter fisis lainnya (seperti panas, intensitas cahaya, kelembaban) juga dapt diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan transducer. Transducer-transducer ini memberikan sebuah sinyal keluaran bila diransang oleh sebuah masukan yang bukan mekanis; sebuah transmistor bereaksi terhadap variasi temperatur; sebuah fotosel bereaksi terhadap perubahan intensitas cahaya; sebuah berkas elektron terhadap efek-efek maknetik, dan lain-lain. Namun dalam semua hal, keluaran elektris yang diukur menurut metoda standar memberikan besarnya besaran masukan dalam bentuk ukuran elektris analog.