Penggunaan Ampere Meter, Volt Meter dan Ohm Meter

a.  Ampere Meter 
Untuk mengukur arus dapat digunakan ampere meter, cara pemasangan ampere meter dengan beban dimana arus tersebut mengalir harus dihubungkan seri, penyimpangan jarum penunjuk menunjukkan besarnya harga arus yang tertera, bila arus yang ditunjukkan melebihi dari batas ukur maka ampere meter tersebut akan rusak.
Memperbesar batas ukur/range ampere meter  
-  besaran arus searah  bila batas ukur misalnya imA yang akan digunakan mengukur arus yang melebihi imA maka harus dipasang tahanan pararel Rshunt dengan ampere meter
Ish         = ( I  - i  ) mA
VAB      = i . Ri
VAB      = Ish . Rsh
i . Ri       = Ish . Rsh
Rsh        = (i/Ish) . Ri

 -  Besaran arus bolak -balik
Bila batas ukur misalnya imA yang akan digunakan mengukur arus yang melebihi imA maka harus dipasang impedansi pararel Zshunt dengan ampere meter
Zi      = Ri + jwL
Zsh    = Rsh + jwLsh
b. Volt Meter
Untuk mengukur tegangan dari pada terminal atau ujung darri suatu rangkaian dapat digunakan volt meter yang ditempatkan pararel terhadap beban yang hendak diketahui tegangannya. Bila tegangan yang diukur melebihi tegangan batas ukur dari voltmeter maka alat ukur tersebut akan rusak. 
Memperbesar batas ukur dari voltmeter
-  besaran arus searah 
untuk memperbesar batas ukur dari voltmeter maka volmeter tersebut dipasangkan seri dengan tahanan Rshunt.

VAB      = i . Rsh + v
V           = i . Rsh + v
i . Rsh    = ( V  – v )
i . Rsh    = V – ( i . Ri )
Rsh        = ( V/i ) – Ri

-  Besaran arus bolak -balik
Untuk mengukur tegangan AC, harga impedansi total antara Rsh dan impedansi dalam dari voltmeter tergantung pada frekwensi. Untuk memperkecil kesalahan ini maka kapasitor C dipararelkan dengan Rsh, sehingga Rsh akan bersifat non induktif untuk mengkompensasi induktansi L dari meter
c.  Ohm Meter
Untuk mengukur tahanan dengan pembacaan langsung didapat digunakan ohmmeter yang rangkaiannya sebagai berikut:
Rp = R1+R2+R3 (seri)
1/Rp= 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 (paralel)

R = V / I